Masalah Ekonomi : Pengangguran Di INDONESIA


Nama             : Rendi Priadi Nugraha
NPM               : 15110728
Kelas              : 2ka04

Bab I

Pendahuluan

A.   Latar Belakang Masalah

     Pengangguran adalah salah satu dari sekian banyak permasalahan ekonomi di indonesia, maka dari itu saya mengambil judul PENGANGGURAN DI INDONESIA.
Pengangguran ada karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan pesat tanpa ada keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah itu. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Angka pengangguran di Indonesia pada 2010 diperkirakan masih akan berada di kisaran 10 persen. Target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. "Anggaran belanja negara yang kurang dalam peningkatan infrastruktur jelas tidak bisa menekan angka pengangguran. Jenis & macam pengangguran pun ada beberapa, di antaranya adalah: Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment, Pengangguran Struktural / Structural Unemployment, Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment, dan Pengangguran Siklikal.
   Dalam makalah ini, saya akan mengulas sebagian kecil masalah pengangguran di Indonesia dan memberikan sedikit bantuan solusi yang saya harap akan membantu dalam menanggulangi masalah perekonomian pengangguran di indonesia.

B.   Identifikasi masalah

A.  Apakah yang menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia?
B.  Upaya apa yang dilakukan oleh pemerintah guna mengatasi masalah pengangguran 
     yang ada?
C.  Bagaimana solusi yang tepat untuk menangani pengangguran di Indonesia?

C.   Landasan Teori

a.      Pengertian pengangguran
     Penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak bekerja. Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup.

b.    Keadaan Masalah pengangguran
     Di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius. Lebih malang lagi, di beberapa Negara miskin bukan saja jumlah pengangguran menjadi bertambah besar, tetapi juga proporsi mereka dari keseluruhan tenaga kerja telah menjadi bertambah tinggi.
kebanyakan investor asing tidak mau menanamkan modalnya di Indonesia karena biaya ekonominya sangat tinggi akibat masih kuatnya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Bab II

Pembahasan                                                                                 

1.    FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PENGANGGURAN DI INDONESIA

     Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Ada berbagai macam tipe pengangguran, misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional dan pengangguran struktural. Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk, distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk di negara kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan sumber daya, termasuk sumber daya manusia. Seorang pengamat tenaga kerja dari Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah, ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja, ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran) dan kualitas Sumber       Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah. Penyebab lainnya adalah kualitas SDM itu sendiri yang tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, antara lain dikarenakan penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum mencapai standar yang ditetapkan.
     Pengangguran intelektual di Indonesia cenderung terus meningkat dan semakin mendekati titik yang mengkhawatirkan. Pengangguran intelektual ini tidak terlepas dari persoalan dunia pendidikan yang tidak mampu menghasilkan tenaga kerja berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja sehingga seringkali tenaga kerja terdidik kita kalah bersaing dengan tenaga kerja asing. Fenomena inilah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita di mana para tenaga kerja yang terdidik banyak yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang gelar. Salah satu penyebab pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi adalah karena kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang masih rendah. Akibatnya lulusan yang dihasilkanpun kualitasnya rendah sehingga tidak sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Pengangguran terdidik dapat saja dipandang sebagai rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan. Namun bila dilihat lebih jauh, dari sisi permintaan tenaga kerja, pengangguran terdidik dapat dipandang sebagai ketidakmampuan ekonomi dan pasar kerja dalam menyerap tenaga terdidik yang muncul secara bersamaan dalam jumlah yang terus berakumulasi.

2.    UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN

     Menarik para investor asing bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah jika kita berkaca pada situasi dan kondisi sekarang ini. Suhu politik yang semakin memanas, kerawanan sosial, teror bom, faktor desintegrasi bangsa,dan berbagai masalah lainnya akan membuat para investor asing enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Karena itulah maka situasi dan kondisi yang kondusif haruslah diupayakan dan dipertahankan guna menarik investor asing masuk kemari dan menjaga agar para investor asing yang sudah menanamkan modalnya asing tidak lagi menarik modalnya ke luar yang nantinya akan berakibat capital outflow.
Untuk aplikasinya ada baiknya pemerintah tetap mendata pengangguran dan kemiskinan secara tepat tanpa kepentingan apapun dan sekaligus mencari jalan keluar untuk masalah ini. Mungkin banyak hal yang dapat dilakukan pemerintah mengatasi masalah pengangguran.
     Pertama, menjaga stabilitas politik dan ekonomi. Keadaan politik dan ekonomi yang stabil harus terus dipertahankan agar dunia usaha baik pengusaha dalam dan luar negri merasa nyaman dalam menjalankan usahanya. Bangkitnya dunia usaha (sektor riil) akan menyerap pengangguran yang ada. Administrasi birokrasi harus seefesian mungkin. Jangan jadikan biriksasi yang bertele-tele membuat pengusaha jadi enggan dalam memulai suatu usaha. Apalagi cara ini akan meningkatkan biaya produksi perusahaan.
     Kedua, meningkatkan kemampuan kerja. Pengangguran di Indonesia disebabkan salah satunya karena kemampuan tenaga kerja (skill) kita yang rendah. Untuk hal ini pemerintah harus terus menjaga kualitas pendidikan dan pelatihan yang baik. Kejadian Ujian Nasional di beberapa daerah menjadi pelajaran yang amat berharga untuk mengevaluasi kembali apakah kebijakan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita.
  Masih banyak lagi kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah untuk menekan angka pengangguran. Yang perlu selalu di ingat adalah pengangguran sangat dekat dengan kemiskinan. Dan kemiskinan pasti akan menyimpan potensi konflik yang besar.

3.    SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENGANGGURAN DI INDONESIA

Saya berusaha untuk memberikan solusi guna mengatasi pengangguran yang ada di Indonesia dengan berbagai cara. Diantaranya Cara mengatasi pengangguran adalah:
1.      Memperluas kesempatan kerja
Menurut saya, kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu:
a)    pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya (yang dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja).
b)    melalui berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan dan jembatan.
2.      Menurunkan jumlah angkatan kerja
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah angkatan kerja, misalnya program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum.
3.      Meningkatkan kualitas kerja dari tenaga kerja yang ada, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan kerja, mengikuti seminar dan yang lainnya, atau dengan:
a.    Cara mengatasi Pengangguran Friksional dan Sukarela:
·         Proyek Padat Karya
·         Menarik Investor baru
·         Pengembangan transmigrasi
·         Memberikan bantuan pinjaman lunak untuk UKM.
b.    Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural:
·         Meningkatkan daya beli masyarakat sehingga pasar menjadi ramai dan akan menambah jumlah permintaan.
·         Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi sehingga investor lebih suka menginvestasikan uangnya
c.    Cara Mengatasi Pengangguran Struktural:
·         Menyediakan lapangan kerja baru
·         Pelatihan tenaga kerja
·         Menarik investor.
d.    Cara Mengatasi Pengangguran Musiman:
·         Pelatihan ketrampilan lainnya.
·         Menginformasikan lowongan pekerjaan yang ada di sektor lain.
e.    Cara mengatasi pengangguran Deflasioner:
·         Pelatihan tenaga kerja.
·         Menarik investor baru.
f.     Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi:
·         Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dg cara memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
·         Pengenalan teknologi sejak dini.
·         Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi 

Bab III

Penutup

A.   Kesimpulan

     Pengangguran ada karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan pesat tanpa ada keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah. Pengangguran tak pernah lepas dari negara yang sedang berkembang.
Jika pemerintah tidak cepat menanggulangi masalah kemiskinan in maka akan timbul banyak kemiskinan, timbulnya gangguan keamanan, terjadi kekacauan politik, menganggu pertumbuhan dan gangguan ekonomi dan lain-lain.

B.   Saran

     Sebaiknya pemerintah lebih tanggap menanggulangi masalah kemiskunan ini, banyak cara untuk menanggulanginya seperti yang ada di dalam makala ini akan tetapi itu tergantung pemerintah itu sendiri.

Datar Pustaka

  http://www.suarapembaruan.com/News/2004/09/07/Editor/edit02.htm
  http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
  http://google.com
  http://id.answers.yahoo.com

2 comments: (+add yours?)

Mazd Kore's mengatakan...

makasih banget yaa..

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar